Genteng – Suasana demokrasi menggema di lingkungan SMAS Nahdlatul Ulama (NU) Genteng, Selasa (21/10/2025). Komisi Pemilihan Umum Ketua Organisasi (KPU-KO) sekolah tersebut sukses menggelar Pemilu Raya (PEMIRA) yang menjadi panggung besar bagi lahirnya para pemimpin muda berintegritas.
Ajang bergengsi ini menjadi momentum penting bagi seluruh warga sekolah—mulai dari siswa, dewan guru, hingga karyawan—untuk menyalurkan hak pilih mereka dalam menentukan pucuk pimpinan organisasi sekolah, meliputi Ketua OSIS, Ketua Palang Merah Remaja (PMR), Pradana Putra, dan Pradana Putri.
Baca Juga : NU Wringinrejo Peringati Hari Santri 2025: Kobarkan Semangat Santri Bangun Negeri, Jaga Agama, dan T
Ketua KPU-KO SMAS NU Genteng, Devi Ayu Lestari, menjelaskan bahwa sistem pemilihan kali ini sepenuhnya mengadopsi mekanisme Pemilu Republik Indonesia, mulai dari pembentukan lembaga penyelenggara hingga proses rekapitulasi suara.
“Kami meniru sistem demokrasi nasional dengan membentuk KPU-KO, Bawaslu-KO, dan DKPP-KO. Tahapannya pun lengkap—mulai sosialisasi, penetapan DPT, pendaftaran calon, kampanye tertutup dan terbuka, hingga pemungutan dan rekapitulasi suara,” ujarnya dengan penuh semangat.
Devi menegaskan, kegiatan ini bukan sekadar ajang memilih ketua organisasi, tetapi juga laboratorium demokrasi nyata di lingkungan sekolah.
“Harapan kami, siswa dapat memahami dan mempraktikkan langsung nilai-nilai demokrasi yang jujur, adil, dan beretika, sebagaimana sistem pemilu di Indonesia,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum Ketua Organisasi (Bawaslu-KO), Muslikah, memastikan seluruh tahapan berjalan sesuai asas kejujuran dan transparansi. Ia bersama timnya turun langsung mengawasi setiap proses pemungutan suara.
“Kami menemukan beberapa pelanggaran ringan, namun segera kami tindak lanjuti bersama KPU-KO. Sinergi antara pengawas dan penyelenggara menjadi kunci agar Pemilu Raya ini benar-benar bersih dari kecurangan,” tegasnya.
Pembina Organisasi, Muhammad Ikhwan, turut memberikan apresiasi tinggi atas kinerja para panitia. Menurutnya, sistem pemilihan yang dijalankan siswa-siswi SMAS NU Genteng mencerminkan kematangan berpikir dan kemauan belajar yang luar biasa.
“Pemilu Raya ini bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan pembelajaran berharga bagi seluruh siswa tentang bagaimana demokrasi bekerja di dunia nyata. Dari sinilah akan lahir generasi pemimpin masa depan yang tangguh dan berintegritas,” ujarnya penuh bangga.
Hasil akhir Pemilu Raya tahun pelajaran 2025/2026 pun telah diumumkan melalui rapat pleno rekapitulasi suara yang berlangsung meriah. Terpilih sebagai Ketua OSIS adalah Mayla Kasih didampingi Najwa sebagai wakilnya. Untuk PMR, tampuk kepemimpinan jatuh kepada Umi Ragil Melani, sementara posisi Pradana Putra diemban oleh Nur Mahmud Abbas dan Pradana Putri dipercayakan kepada Lukfi Faidatul Imah.
Dengan semangat demokrasi yang menyala, Pemilu Raya SMAS NU Genteng 2025 bukan hanya menjadi ajang pemilihan biasa, tetapi juga manifestasi nyata pendidikan karakter, tanggung jawab, dan kepemimpinan siswa. Dari sekolah inilah, denyut demokrasi muda bergetar kuat—menandakan bahwa generasi penerus bangsa siap mewarisi nilai-nilai luhur demokrasi Indonesia. (dn).
pendidikanBERITA TERKAIT
